Rabu, 01 Juli 2009

Gaby, Peraih Nilai tertinggi UN SMP di Makassar

Pagi Sekolah, Siang Kursus



DISIPLIN, tanggung jawab, dan kejujuran. Inilah Gaby memperoleh nilai tertinggi, 38,65, dalam ujian nasional SMP tahun ini. Isinya Siswi kelahiran 17 Juni 1995 ini kemudian menunjuk salah trofi yang ada di dalam lemari itu. "Trofi ini kita dapatkan waktu ikut lomba dulu," kata Gaby sembari menunjuk trofi berkaki empat setinggi sekira satu meter, 29 Juni 2009.

Seorang teman Gaby bernama Williem mengaku senang bisa mengenal sosok Gaby. Menurut dia, Gaby adalah siswa yang rajin, bersahabat, disiplin, dan senang berdiskusi tentang pelajaran. "Dia orangnya baik kepada teman. Tidak sombong," kata Williem.

Hal serupa juga diungkap Wakil Kepala SMP Katolik Rajawali Bidang Sarana dan Prasarana, Paulus Duapadang. Menurut dia, potensi Gaby telah tampak sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar Katolik St Joseph Rajawali.

Prestasi saat SD itu di antaranya, pada 2006 lalu, memperoleh medali perak OSN matematika tingkat SD, 1st Prize Winner Assean Quiz, serta Assean School Tour Makassar-Indonesia.

Ketika melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP pada 2007 lalu Gaby kembali menunjukan kebolehannya. Dia meraih juara 1 Mathematics Event Unhas, juara Logoc 17 pada 2008, juara dua Olimpiade Matematika Tingkat Makassar, dan siswa teladan tingkat Sulsel. Tahun 2009 menjadi juara dua Matematic Event di Unhas.

Meski dengan segudang prestasi, anak pasangan Max Kembuan dan Meiske Rovani ini tidak membuatnya sombong. "Kami sebagai orangtua memang mengajarkan kepada anak agar tetap rendah hati," kata Max Kembuan, orangtua Gaby.

Bagaimana metode belajar Gaby? Ibu Gaby, Meiske, mengatakan, anaknya tidak pernah dipaksa belajar. Memiliki kesadaran sendiri dalam belajar. Kesadaran itu muncul karena Gaby memang punya cita-cita tinggi. "Setiap saya tanya, dia (Gaby, red) bilang mau jadi dokter," kata Meiske.

Gaby juga rajin mengikuti berbagai kursus. Terutama kursus Bahasa Inggris, dan Matematika. "Barangkali ini yang membuat hasil ujian nasional anak ini memperoleh angka sepuluh mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris," jelas Mieske.

Aktivitas Gaby cukup ketat. Pagi sekolah, siang kursus. Sedangkan malam digunakan untuk mengulang pelajaran. Kadang berdiskusi dengan guru privat atau kakaknya yang sudah kuliah. "Tapi liburan juga penting. Otak juga harus istirahat," ujar Meiske. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar